Senja di Pelupuk Mata

Senja di pelupuk mata
Bagai tsunami yang datang tiba-tba, air mata ini tak kuasa ku menahannya
Izinkan aku menangis di bahumu, mungkin ini tangisan terakhirku
Rasanya aku lelah,
lelah dengan jiwa yang pasrah

Ya Rabb,
terima kasih atas segala kenikmatan yang telah Engkau berikan
terima kasih atas kekuatan yang Engkau anugerahkan

Aku hanyalah seorang wanita biasa
yang bisa menangisi kelelahanku
Lelah karena tak dihargai, lelah karena tak di kasihi
oleh sesamaku

Awan mendung yang tersimpan banyak air hujan itu
seolah mata ku yang membendung begitu banyak air mata
yang ingin aku tumpahkan
Namun percuma, air mata tidaklah mengubah segalanya
Segala yang aku inginkan, segala yang aku dambakan,
segala yang aku butuhkan.
Hanya saja memang rasa sesakku sedikit hilang

Senja di pelupuk mata
meredup kian meredup
Entah esok masih bersinar terang ataukah
tetap tenggelam

0 komentar:

Posting Komentar