Jeritan Anak Palestina

Aku merasa pusing dan sulit untuk berjalan.

Aku kesakitan disekujur tubuh. Aku hanya bisa mendengar jeritan teman-teman ketika bom jatuh di tempat bermain kami.

Aku melihat tubuh mereka tepat di depanku badannya robek dan tak bernyawa..

Aku panggil nama mereka,mereka tidak menjawab; aku menyentuh mereka,mereka tidak bergerak; aku goyangkan badan mereka,mereka tidak menjawab.

Aku ingin pulang,aku tidak ingin sekolah lagi,aku ingin pulang
pulang ke rumah ibu ku!..Ibu,di mana kau?..mengapa Ibu tidak di sini?

Tangan dan kaki ku sakit,..bu.wajahku ditutupi dengan darah,seragam ku robek dan kotor..

Aku kedinginan,aku tidak tahu harus berbuat apa,aku sendirian
Ketakutan dan lapar.aku tidak bisa bermain lagi sekolah ku telah hilang taman bermainku telah menjadi reruntuhan..

Kakak tidak menolong ku ketika terjatuh kesakitan. Dia kehilangan tangannya dan tidak bergerak sedikit pun.

Teman-temanku semua hilang,aku tidak ingin bermain lagi.

Aku tidak mengerti,aku hanya seorang anak kecil!..aku berlari pulang,banyak orang di sana...mereka semua menatapku dengan air mata...mengapa mereka tidak tersenyum?..kupikir rumahku ada di sini..Tapi,Di mana rumah ku?..Apakah hal terjadi pada sekolah terjadi juga pada rumah ku?...Rumah ku hilang,tempat tidur ku rusak dan tidak ada bantalnya,tidak ada selimut..

Aku tidak bisa menemukan mainan kesayangan kupena mewarnai ku tidak ada, aku tidak bisa mewarnai lagi!..Aku kesakitan dingin dan lapar. Kaki ku,lengan ku terasa sakit.
Wajahku terluka,.Ibu di mana?
Orang-orang bilang dia sudah pergi,Bom membawanya pergi
Mereka datang dari langit ....kupikir ALLAH tinggal di sana..

Apakah ALLAH mengirim mereka untuk mengambil ibuku?..Mengapa?..kupikir ALLAH mencintaiku juga!

Mengapa ALLAH membawanya dari ku?..Jika ibu tidak ada
Siapa yang akan merangkul aku ?
Siapa yang akan menggendong ku ?
Siapa yang akan mencuci muka ku tiap hari?
Siapa yang akan memberiku makanan ?
adakah yang akan mencintaiku?
Ibu,ibu,di mana kau?..kumemanggil ibu sambil menangis.

Aku sangat takut, aku perlu Ibu, aku ingin ibu,aku terluka dan kesakitan. Aku seperti mendengar suara nya,tapi tidak dapat menemukannya..

Bom membawanya pergi,tapi suaranya tinggal di sini. Aku berharap mereka akan membawa ku juga,aku hanya ingin bersama ibu,dia adalah ibuku..

Aku tidak mengerti ,kuhanya anak kecil,tanpa sekolah dan buku-buku,Tanpa bermain, Dengan saudara perempuan yang tidak bisa berkedip karena kehilangan tangannya.

Aku hanya seorang anak kecil dari Gaza, rumahku hilang..Ibu ku satu-satu nya hilang, orang-orang melihat ku dan menangis.
Aku menatap langit,menangis,aku meminta kepada ALLAH..
Mengapa Engkau mengambil ibu ku?Kembali kan ibuku.

Dia tidak menjawab panggilanku, aku sendirian,aku sakit,aku lapar dan dingin,aku hanya seorang anak kecil dari Gaza,aku ingin ibu ku,aku ingin kakak ku,aku ingin mainan kesayangan ku.aku ingin kehidupan bahagia ku yang dulu.
 
sumber : SEHB

Radio

Menjelang tidur semalam, seperti biasa aku menyetel radio untuk merubah suasana yang sunyi senyap di kamarku, matikan lampu utama, lalu ku nyalakan lampu tidur. Radio yang dituju si Gen FM, tapi karena radio ku kurang bagus sinyalnya, jadi saluran itu tidak jernih, ku putar-putar tombol berwarna biru itu, mencari siaran radio yang jernih dan bisa mengantarku ke alam mimpi.

Kudengar suara penyiar itu sedang membacakan sms-sms yang masuk, sms-sms curhatan dan beberapa mention di twitter. Ku dengarkan semua yang dibacakan oleh penyiar itu. Seketika itu pula terbesit dalam pikiranku untuk curhat, tak lama kemudian sang penyiar pun memberi tahu nomor ponsel bagi yang ingin curhat, agak cepet si memang bicaranya, Alhamdulillah tidak ada satu pun nomor yang terlewat. Setelah nomor ponsel itu diberi tahu lalu diputarlah tiga buah lagu. Disela-sela pemutaran lagu, aku mulai mengetik apa yang ada di hati ini, ku kirimlah sms itu ke sang kaka penyiar, tapi maaf ya smsnya tidak aku publikasikan :).

Setelah selesai ketiga lagu itu diputar, si kaka mulai membacakan sms-sms yang masuk beserta mention juga. Sms pertama kali yang dibacakan adalah sms dari aku. Waktu ka Nipnip memberikan solusi tanpa terasa air mata aku mengalir begitu saja, aku ingat ka Nipnip bilang "sekeras apa pun batu, jika ditetesi air akan bolong (rapuh) juga" yang intinya, jika aku memang masih sayang, beri terus perhatian, nanti dia juga akan luluh. Sebenarnya hal itu sudah aku lakukan, dan sebenarnya masih banyak banget yang ingin aku ceritakan ke ka Nipnip, tapi sayang hanya sebatas sms, kan gak enak kalau kepanjangan curhatnya.

Ternyata setelah tiga lagu berikutnya adalah sesi curhat via telepon, hmmm...aku mau telepon tapi tadi kan sudah sms, jadi ya sudah dengarkan saja penelpon yang masuk. Ku dengar secara saksama penelpon itu, dan kisahnya serupa tapi tak sama. Aku bisa merasakan apa yang sang wanita itu rasakan, dan ternyata apa yang aku takutkan terjadi pada wanita itu, aku ingin bilang itu sebenarnya ke ka Nipnip, tapi ya udah lha ya.

Tema curhat kali itu sebenarnya tidak ada, tapi kebanyakan yang curhat itu masalah mantan, ka Nipnip aja sampai bilang "malam ni banyak yang cerita tentang mantan, kalau diputerin lagu Mantan Terindah - Yovie Nuno, lucu kali ya".

Jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari, acara pun selesai, dan aku berpikir, ternyata banyak juga ya yang masih susah move on, gak cuma aku aja. Kalau ditanya sampai kapan, tidak ada satu pun yang bisa menjawabnya dengan pasti, karena semua akan mengalir dengan sendirinya. Seperti ka Nipnip bilang "pelan-pelan saja, emang gak harus dilupain, karena semakin dilupain semakin inget, dan kalau lagi inget memang sakit rasanya, apalagi kalau cinta pertama".