Mendengarkan Bacaan Al-Qur'an

Di dalam Islam, tidak hanya membaca Al-Qur'an saja yang dianggap ibadah dan menjadi amal yang mendapat pahala dan rahmat, tetapi mendengarkan bacaan Al-Qur'an pun begitu. Sebagian ulama bahkan mengatakan bahwa mendengarkan orang membaca Al-Qur'an pahalanya sama dengan orang yang membacanya.

Tentang ganjaran orang yang medengarkan bacaan Al-Qur'an, diterangkan dalam surah (7) Al-A'raf ayat 204:
"Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat."

Mendengarkan bacaan Al-Qur'an dengan baik, dapat menghibur perasaan yang sedih, menenangkan jiwa yang gelisah, melunakkan perasaan yang keras, serta mendatangkan  petunjuk. Itulah rahmat Allah SWT yang diberikan kepada orang yang mendengarkan bacaan Al-Qur'an dengan baik. Demikian besar mu'jizat Al-Qur'an sebagai wahyu Illahi, yang tak bosan-bosannya orang membaca dan mendengarkannya. Semakin sering membaca dan mendengarkan Al-Qur'an, semakin terpikatlah hati kepadanya. Bila Al-Qur'an dibaca dengan lidah yang fasih, suara yang baik lagi merdu, maka akan lebih memberi pengaruh kepada jiwa orang yang mendengarkannya sehingga bertambahlah imannya. Bagaimana keadaan orang mukmin tatkala mendengar bacaan Al-Qur'an, digambarkan oleh Allah SWT dalam surah Al-Anfal ayat 2 sebagai berikut:
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambahlah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal."
Diriwayatkan bahwa pada suatu malam, Nabi Muhammad saw. mendengarkan Abu Musa Al-Asy'ari r.a. membaca Al-Qur'an hingga jauh malam. Sesampainya di rumah, beliau ditanya oleh istri beliau, 'Aisyah r.a., perihal sebab beliau pulang malam. Nabi mengatakan bahwa beliau terpikat oleh kemerduan suara Abu Musa Al-Asy'ari r.a. dalam membaca Al-Qur'an seperti merdunya suara Nabi Dawud a.s.

Dalam banyak riwayat diterangkan betapa besar pengaruh bacaan Al-Qur'an pada masa Rasulullah saw. terhadap ahti orang-orang kafir yang medengarkannya. Tidak sedikit hati yang tadinya keras dan penuh amarah berbalik menjadi lunak dan tunduk pada ajaran Islam.

Rasulullah saw. sendiri sangat gemar mendengarkan bacaan Al-Qur'an dari orang lain. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari disebutkan  bahwa 'Abdullah bin Mas'ud r.a. mengisahkan sebagai berikut: Rasulullah saw. berkata kepadaku, "Hai Ibnu Mas'ud, bacakan Al-Qur'an untukku!" Maka aku pun menjawab, "Apakah aku pula yang membacakan Al-Qur'an untukmu, ya Rasulullah saw. padahal Al-Qur'an itu diturunkan Tuhan kepadamu?" Rasulullah menjawab, "Aku sengan mendengarkan bacaan Al-Qur'an itu dari orang lain."


Sumber: Al-Qur'an ku

Bantu aku, Bimbing aku

Aku ingin menjadi yang teristimewa bagimu,
Duhai yang kelak menghuni sisi terbaik di hatiku.
Aku ingin menjadi makmum yang selalu menuruti gerak tauhidmu,Duhai yang kelak mengalir di deras arus nadi-nadiku.

Aku akan selalu menundukkan pandangan dan menjaga kehormatanku,Duhai yang kelak menjalin simpul kasih di bilik-bilik jantungku..
Bantu aku tuk kuatkan iman,
Bimbing aku tuk sucikan piikiran.
Atur aku tuk jernihkan hati.

Ya Rabb,,,
Maha Penentu segala sesuatu,
Ulurkanlah padaku sebuah rengkuh,
Yang melindungi hati, menyejukkan jiwa, mengharumkan setiap inci raga.....Aamiin Ya Rabb.....



Sumber: Sajadah Cinta Dalam Alunan Tasbih Mahabbah Rindu

Pinanglah aku dengan Bismillah dan Al-Qur'an

WAHAI CALON SUAMIKU, BELAHAN JIWAKU, TEMUKANLAH AKU...

Bismillahirrahmanirrahim..

Duhai calon pemilik tulang rusukku, aku akan segera hadir dalam dinginnya malam dengan hangatnya jiwa. Ku tunggu hingga Ijab Kabul terucap dari lisanmu. Aku akan menjaga dalam harumnya semerbak dalam jiwaku, menunggu hingga engkau menahkodai bahtera kita. Ku kan berhijab dengan sempurna dengan tak selalu mengikuti arah arus angin yang berhembus.

Duhai calon imam dalam sholatku, aku kan selalu hadir dalam cintamu kepada Allah, dengan sigap aku akan menghamparkan sajadah sebagai alas sujudmu, dengan hadirku sebagai makmum Insya Allah akan menyempurnakan sholat kita. Deru do’amu teiring “aamiin” dari lisanku.

Dalam hening malam bulir air mata tak henti ku teteskan bercahayakan munajat doa.

Duhai calon pemilik tangan gagah yang menolongku ketika aku terpuruk dan jatuh.. lindungi aku dalam perjalanan hidup kita, ketika engkau terluka kan kubalut dengan cinta jiwa yang merona, menyembuhkan segala perih dalam jiwamu.

Duhai calon pengusap air mataku, sungguh engkau takkan rela calon bidadarimu ini menangis, usaplah lembut pipi kemerah-merahan ini agar tak menangis, dan kan kuhaluskan telapak kakimu dengan mencucikannya ketika engkau pulang dari berjihad.

Duhai calon ayah dari para mujahi-mujahidah kita, aku sebagai madrasah pertama sebagai sumber ilmu dari anak anak kita, kan kutanammkan ilmu agama agar mujahidah kita takut akan Rabbnya, santun pada kedua orang tuannya, menghormati orang-orang yang lebih tua. Akhlakul karimah yang baik kan kusisipkan dalam prilakunya semenjak kecil.

Duhai calon nahkoda yang kan membawa keluargaku ke surga…Mari kita hiasi rumah kita dengan cahaya cahaya iman..Aku dalam diam sengaja tak menampakkan diri, agar engkau benar benar menemukanku dalam cahaya sujudmu

Aku tak banyak bicara karna aku takut ketika aku menyapa, engkau tepesona pada apa yang kuucap
Aku menunduk malu, tak berani menatap mata binar yang engkau miliki, karena aku takut dapat memudarkan imanku.

Temukan aku wahai calon imam dalam sujudku…

Aku menunggu lisan ijab darimu..
Sumber: Sajadah Cinta Dalam Alunan Tasbih Mahabbah Rindu

rindu berat

Hei, kamu !
iya, kamu !
kangen tauuu...
9.9 SR nihhh :(

SR = Skala Rindu

Membaca Al-Qur'an part 2

Tentang keutamaan dan kelebihan membaca Al-Qur'an, Rasulullah saw. menyatakan dalam sebuah ahdis yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dam Muslim, bahwa ada dua golongan manusia yang sungguh-sungguh orang dengki kepadanya, yaitu manusia yang diberi Allah SWT Kitab Suci Al-Qur'an ini yang dibacanya siang dan malam serta digunakannya Kitab Suci itu untuk segala sesuatu yang diridai Allah SWT.

Di dalam hadis lain, yang juga diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah saw. menyatakan tentang kelebihan martabat dan keutamaan orang yang membaca Al-Qur'an, demikian maksudnya: "Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur'an adalah seperti bunga utrujah, baunya harum dan rasanya lezat; orang mukmin yang tak suka membaca Al-Qur'an adalah seperti buak korma, baunya tidak begitu harum tapi rasanya manis; orang munafik yang membaca Al-Qur'an ibarat sekuntum bunga, berbau harum tetapi pahit rasanya; dan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur'an, tak ubahnya seperti hanzalah, tidak berbau dan rasanya pahit sekali."

Rasulullah saw. juga menerangkan bagaimana besarnya rahmat Allah SWT terhadap orang-orang yang membaca Al-Qur'an di rumah-rumah ibadah (masjid, surau, mushalla, dan lain-lain). Hal ini dikuatkan oleh sebuah hadis yang masyhur lagi sahih yang artinya sebagai berikut: "Kepada kaum yang suka berjamaah di rumah-rumah ibadah, membaca Al-Qur'an secara bergiliran dan mengajarkan terhadap sesama, akan turunlah kepadanya ketenangan dan ketenteraman serta akan terlimpah kepadanya rahmat." (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah r.a.)

Dari hadis di atas jelaslah bahwa membaca Al-Qur'an, baik mengetahui artinya atau tidak, termasuk ibadah, amal saleh, memberi rahmat dan mafaat bagi yang melakukan, serta memberi cahaya ke dalam hati yang membacanya sehingga terang benderang lagi memberi cahaya kepada keluarga dan rumah tempat Al-Qur'an itu dibaca. Imam Al-Baihaqi meriwayatkan dari Anas r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Hendaklah engkau beri cahaya rumahmu dengan salat dan membaca Al-Qur'an!"

Dalam hadis yang lain, Rasulullah saw bersabda, "Perbanyaklah membaca Al-Qur'an di rumahmu. Sesungguhnya pada rumah yang tak ada orang membaca Al-Qur'an di dalamnya akan sedikit sekali dijumpai kebaikan di rumah itu (bahkan) banyak sekali kejahatan (di dalamnya), serta penghuninya selalu merasa sempit dan susah." (HR. Ad-Daruqutni dari Anas r.a.)

Mengenai pahala membaca Al-Qur'an, 'Ali bin Abi Talib mengatakan bahwa setiap orang yang membaca Al-Qur'an dalam salat akan mendapat pahala lima puluh kebajikan untuk tiap-tiap huruf yang diucapkannya. membaca Al-Qur'an di luar salat dengan berwudu, pahalanya dua puluh lima kebajikan bagi tiap-tiap huruf yang diucapkannya. Sedang membaca Al-Qur'an di luar salat tanpa berwudu, pahalanya sepuluh kebajikan bagi tiap-tiap huruf yang diucapkannya.

Sumber : Al-Qur'an ku