Maraknya kasus perkosaan didalam angkot membuat para orangtua
yang mempunyai anak gadis merasa cemas dan khawatir kejadian ini
menimpa anak perempuannya, Karena terlalu sering kasus pemerkosaan
dilakukan oleh oknum supir angkot membuat pemerintah DKI Jakarta
berencana ingin menghapus peredaran angkot diwilayah Jakarta.
Rencana awal uji coba penghapusan angkot ini yaitu dengan
meremajakan bis kota metromini maupun kopaja yang kondisinya juga sudah
sangat memprihatinkan terutama dari sisi pelayanan bagi para penumpang.
memang naik metromini atau kopaja itu terkadang sangat
menyebalkan, kita di suruh desak-desakan oleh kondektur, di suruh ke
kiri, ke kanan, ke depan atau ke belakang, kita nurut-nurut saja
layaknya kerbau. Tujuannya mungkin supaya metromini yang sudah reyot
ini memuat penumpang sebanyak mungkin. Kalau ada penumpang yang protes
dan marah-marah, kondektur mah cuek aja.emang gue pikirin.
Lebih parah lagi, bila supir metromini ngebut dan ugal-ugalan
di jalan hingga membuat para penumpang terguncang-guncang. Belum lagi
Sopir metromini rela menginjak rem mendadak hanya karena melihat satu
calon penumpang sedang berjalan kaki di tengah jalan. dengan menginjak
rem mendadak tersebut telah membuat sekian penumpang yang sudah berada
dalam metromini dan sudah membayar ongkos makin terguncang-guncang dan
kadang terantuk, mending kalau terantuk bahu penumpang cewek cakep dan
berbahu empuk gak masalahnah kalau terantuk kena tiang besi karatanbisa
benjol nih jidat.
Kondisi itu sepertinya tidak akan terjadi lagi, seiring dengan
rencana pemerintah DKI Jakarta yang akan meremajakan angkutan umum
sekaligus menghapus angkot dari Jakarta dengan harapan agar peremajaan
ini dapat memberikan pelayanan angkutan umum yang lebih baik lagi bagi
masyarakat.
Rencananya metromini dan kopaja ini akan dirubah pelayanannya
layaknya bus way, namanya dirubah menjadi metromini AC atau Kopaja AC,
lebih dari itu para penumpang dilarang berdiri, bila semua bangku sudah
terisi, supir dilarang mengangkut penumpang lagi.
Uji coba pertama ini diterapkan pada trayek pasar Minggu ke
pasar Senen dengan tarif 8.000 rupiah sekali jalan dari pasar Minggu ke
pasar Senen, namun tarif ini ternyata berbeda bila berangkat dari pasar Senen ke pasar Minggu yang tarifnya justru lebih mahal yaitu 24.000
rupiah.
Perbedaan tarif ini karena jarak antara pasar Senen ke pasar Minggu lebih jauh dari jarak pasar Minggu kepasar Senen, sebab jarak
dari pasar Senen ke pasar Minggu harus mampir dulu ke pasar Rabu terus
ke pasar Kamis dan pasar Jumat baru ke pasar Minggu he he he jadi wajar
saja kalau tarifnya beda.
sumber: http://agussutondo.blogdetik.com/2013/02/19/pengganti-angkot-di-jakarta-sudah-disiapkan/
0 komentar:
Posting Komentar